HerlinaAris

Kau tau, sebenarnya hidup itu indah dan penuh warna. Tapi,,,jika hanya kamu pandai bersyukur... Untuk saat ini, memang hidup ku dan keluarga ku begitu sulit untuk dihadapi. Dimulai dari Bapak ku yang tidak mendapatkan penghargaan apapun dari pengabdian nya kepada negara selama lebih dari 30 tahun, Abang ku yang berhenti bekerja karena sakit hatinya pada kakak sepupu ku dan sekarang hanya kerja serabutan, kakak ku yang hanya bekerja sebagai petani, dan aku yang sekarang sudah berhenti bekerja karena ikut suami. Kehidupan kami terasa sulit karena kami harus menyekolahkan adik bungsu kami yang sekarang sudah semester 6, kami bertiga harus banting tulang demi si bungsu. Demi Ibu dan Bapak ku yang sudah lebur hati dan namanya oleh orang yang rakus, dengki dan entah apa lagi ku harus menyebut mereka, sakit memang. Sekarang kami hanya bergantung pada selogan"YAKIN" bahwa kami pasti bisa. Mungkin orang-orang sedang menertawakan keadaan kami saat ini, Bapak ku yang mantan PNS tanpa pe...

30 Desember 2019 Malam, Dia yang belum ku kenal datang bertamu bersama Kakak, Ayuk ipar dan keponakan ku, mereka menepati janji yang dibuat kemarin. Entah rencana apa yang Tuhan skenario kan padaku, aku sakit mendadak petang itu. 5 menit mungkin tidak, aku mencoba mengumpulkan seluruh tenaga yang ku punya, dengan langkah yang sedikit sempoyong aku berusaha mengobati rasa penasaran kami. Ngobrol berdua saja? Oh,,, jelas tidak, tentu di sana ada keluarga ku. Ku duduk di depan pintu ruang makan dengan kepala tertunduk pertanda ku malu pada pria itu, tapi,,, aku mencoba mencuri pandang padanya, ku rasa,,, dia pun juga begitu terhadapku.  Tuhan memang selalu sweet, hanya butuh sedikit waktu Tuhan mampu membuat hatiku bergetar senyum ketika melihat nya. Ya,,, hanya sekali dan sebentar aku langsung kembali ke kamarku, merebahkan diri yang sejak tadi tak sanggup melawan sakit ku. Tak lama ku kembali ke kamar, Ayuk ipar ku datang sembari bertanya " gimana dik, kamu suka?". Aku tak bis...

29 Desember 2019. Sedih, kesal, semua rasa bercampur menjadi satu. Rejeki yang ditawarkan Bu Kepsek  waktu itu ku tolak perihal acara yang tak bisa ku tinggalkan. Melihat phose mereka yang begitu ceria pagi itu membuatku meronta lalu meneteskan air mata. Ibu yang sejak tadi memperhatikan ku, mencoba menenangkan si perempuan sulungnya ini " pasti Allah sedang merencanakan sesuatu yang jauh lebih baik dari jalan-jalan ke Padang anak ku". Ya,,, sedihku seketika surut, aku yakin ada hikmah dibalik rencana yang gatot ini tapi entah apa aku tak tahu. 29 Desember 2019 tepat dihari pernikahan keponakan ku, Ayuk ipar ku memberi tahu kabar baik padaku  " ada yang mau berkenalan padamu bagaimana, kau mau? ", tanpa pikir panjang ku iyakan tawarannya dan entah kenapa hatiku berdebar-debar saat ku dengar kabar itu.