Rencana Allah selalu manis jika kita pandai Bersyukur.

Kau tau, sebenarnya hidup itu indah dan penuh warna. Tapi,,,jika hanya kamu pandai bersyukur... Untuk saat ini, memang hidup ku dan keluarga ku begitu sulit untuk dihadapi. Dimulai dari Bapak ku yang tidak mendapatkan penghargaan apapun dari pengabdian nya kepada negara selama lebih dari 30 tahun, Abang ku yang berhenti bekerja karena sakit hatinya pada kakak sepupu ku dan sekarang hanya kerja serabutan, kakak ku yang hanya bekerja sebagai petani, dan aku yang sekarang sudah berhenti bekerja karena ikut suami. Kehidupan kami terasa sulit karena kami harus menyekolahkan adik bungsu kami yang sekarang sudah semester 6, kami bertiga harus banting tulang demi si bungsu. Demi Ibu dan Bapak ku yang sudah lebur hati dan namanya oleh orang yang rakus, dengki dan entah apa lagi ku harus menyebut mereka, sakit memang. Sekarang kami hanya bergantung pada selogan"YAKIN" bahwa kami pasti bisa. Mungkin orang-orang sedang menertawakan keadaan kami saat ini, Bapak ku yang mantan PNS tanpa penghargaan, Abangku dan aku seorang sarjana tapi pengangguran, kerja serabutan. Begitu asyiknya mereka menyaksikan kepedihan keluarga kami. Tapi ku anggap itu semua hanya kekonyolan dari awal cerita. Memang terkadang sedih kurasa, bahkan air mataku kerap kali jatuh tanpa seizinku. Merasa bahwa dunia ini terlalu killer karena selalu memberi kami ujian yang soalnya terlalu hots. Tapi,,, entah kenapa hari demi kami lalui begitu saja, seolah kami tak ada beban, kami selow menghadapi nya, mungkin karena kami rajin belajar. Setiap warna kelabu yang ku hadapi membuat ku selalu berpikir dan merenung, inikah awal dari kehidupan kami yang sebenarnya?, atau ini adalah deretan ujian yang belum selesai kami kerjakan?, agar kami lulus dan naik ke level berikutnya. Apa pun itu, tidak pernah membuatku lelah untuk selalu "YAKIN", dan tidak pernah membuatku bosan untuk selalu "BERSYUKUR", karena Allah itu maha baik. Apakah kau tak percaya  Allah itu maha baik?, dia selalu ada untuk orang yang benar-benar menggantungkan hidupnya pada-Nya. Maka dari itu, bagaimanapun keadaan kami, kami tidak pernah mau berhenti bersyukur. Bukankah itu indah, disaat kau sedang kepepet Allah datang memberikan pertolongan kepadamu, dan dengan gembira kau mengucapkan Alhamdulillah sambil tersenyum bahagia. Meski hari ini kau hanya dapt uang 10K dari hasil usahamu jangan anggap itu sebagai kesialan dalam hidupmu. Mustinya kamu pandai mensyukurinya, itu sebagian rejeki yang kau dapatkan hari ini dan itu tanda nya kau tak dilupakan oleh-Nya.
Bersyukur tak membuat kita rugi kok, dapat pahala iya. Tukan bener,,, aku bilang juga apa, aku baru saja bersyukur karena walaupun sekarang aku berada dikebun memungut kopi ditengah terik matahari, aku bisa merasakan keringat yang bercucur di badanku setelah beberapa bulan aku tak mengeluarkan keringat oleh dinginnya suhu di sini. Aku bisa menikmati indahnya ciptaan Allah, sejuknya udara dari pegunungan disekitar ku. Terlebih sekarang aku tengah bersama suami ku tercinta, yang mencintaiku tanpa tapi. Dengan kesederhanaan yang kami nikmati sekarang, tak membuat ku luntur untuk mencintainya pula, karena dia adalah salah satu doa yang diijabah oleh Allah. 
Poin utama dari bahasa ku kali ini, bersyukur akan selalu menguntungkan kita. Tadi sudah kubilang bersyukur tidak merugikan kita, belum sampai ke rumah sepulang kami dari kebun kopi, pelanggan setia suamiku sudah menunggu untuk diperiksa kesehatan motor mereka. Semoga suamiku bisa membawa pulang secanting emas dan sebongkah berlian. Aamiin Allahumma Aamiin 🤲.
Jadi, apa pun ocehan para netizen terhadap keluarga ku, "I don't care" aku tak peduli, aku sudah cukup bahagia dengan yang aku punya. Tak ada yang sia-sia dengan apa yang aku lakukan. Rencana Allah selalu manis, walau terkadang berasa pahit ketika meraihnya, karena Allah perlu memberimu soal ujian agar Allah bisa lebih yakin, kau layak lulus atau tidak.

Komentar