AKU HANYA PERLU DOA
Setiap hari bahkan setiap waktu
Aku mencemaskan nya.
Bukan tak percaya, hanya saja batin yang menggelisah.
Karena si nona manis yang masih saja melayang, membayang di jiwa resah mu.
Aku di sini hanya terdiam memaku pilu.
Menahan gejolak yang tak biasa dirasa.
Terenyuh, sesak mendesak dada yang seakan enggan bernafas.
Menolak rasa oleh imaji gila, yang kian menggelora.
Termenung ku dengan tatapan tajam mencekam.
Bak belatih yang siap menghujam.
Namun ku sadar, ini bukan yang seharusnya terjadi.
Aku menatap ke langit gelap tanpa purnama.
Menengadah, membentang tangan memanjatkan kata demi kata.
Berharap sang pencipta mengijabah.
Setiap rintihan yang ku sebut itu doa.
Tuhan, sekali ini saja kumohon kabulkan.
Biarkan ku jadi pemenang.
Dari hati yang tengah bimbang.
Untuk satu putusan yang menentukan.
Dia yang ku pinta dalam tangisan malam saat ku bersamamu.
Dia yang selalu ku sebut namanya dalam rintihan yang ku sebut itu doa.
Bukan kah kau yang bilang.
Aku hanya perlu Doa, untuk bisa dijadikan senjata.
Agar ku bisa menjadi pemenangnya.
By: Ka_Lien
Komentar
Posting Komentar