Panah Mu

Kejengkelan yang kadang membuat ku tertawa.
Geli menggelitik namun sesak dirasa.
Entah apa yang dimaksudkan.
Namun terkadang aku malah tak punya pilihan.

Aroma asmara mu yang terus saja mendekam.
Mengukir roman yang selalu saja membuat ku bungkam.
Kau begitu pandai memanah hati hingga membuat ku jatuh.
Seakan lumpuh, tak berdaya di hadap mu.

Aku tak ingin lengah dari kenyataan manis yang mungkin saja membuat tangis.

Tak kuluputkan rintih ku pada Tuhan.
Semoga ini bukan hanya sekedar rekaan.
Namun justru kesungguhan.
Yang jika Tuhan mengizinkan untuk kau bawaku kepernikahan.

Komentar